Ramai Penonton, Ramai Rezeki: Cerita Pedagang di Pinggir Stadion GOR Weda

WEREINFO – Senja baru saja turun di langit Fagogoru. Suara sorak penonton memecah udara, mengiringi pertandingan yang tengah berlangsung di lapangan hijau. Namun, di sisi lain stadion, ada kisah lain yang juga ikut hidup selama Fagogoru Open Tournament (FOT) Ke-V bergulir — kisah para pedagang kecil yang menjemput rezeki di tengah riuh sepak bola rakyat ini, Selasa (28/10/2025).

Aroma pisang goreng panas bercampur wangi kopi hitam dari sebuah lapak sederhana milik Ibu Nisa (32). Dengan wajah yang penuh senyum, ia melayani pembeli yang datang silih berganti.

“Pada saat Pembukaan Tournamen, saya mulai buka lapak di sini” ujarnya sambil menyeka keringat. “Alhamdulillah, di sini ramai jadi jualan saya laku setiap hari.”

Selama turnamen berlangsung, omzet dagangan Ibu Nisa meningkat drastis. Ia mengaku, dalam sehari bisa meraup keuntungan hingga Rp2 juta lebih, jauh berbeda dari hari-hari biasa yang hanya berkisar antara Rp300 ribu sampai Rp500 ribu. “Kadang kalau jualan masih tersisa, saya jual ke panitia FOT semuanya,” katanya sambil tertawa kecil.

Di sudut lain, Ibu Siti (45), penjual jagung rebus dan pisang coklat, juga tak kalah sibuk. Tangannya cekatan melayani pembeli yang datang tanpa henti, sementara matanya sesekali menatap ke arah lapangan. Ia bercerita, selama FOT Ke-V ini, jualannya hampir selalu laris manis. “Kadang bisa habis semua sebelum pertandingan berakhir,” ujarnya senang. “Rezeki dari bola," Lanjutnya.

Sore itu, di bawah terik matahari, lapak-lapak pedagang berubah menjadi tempat persinggahan para penonton. Mereka berkumpul, berbincang, bercanda, dan membahas jalannya pertandingan—seolah stadion bukan hanya tempat bertanding, tetapi juga ruang kehidupan bersama.

FOT Ke-V rupanya tidak hanya menyajikan duel antar tim terbaik di Halmahera Tengah dan Timur. Ia membawa euforia, menghidupkan kota kecil Weda, dan menggerakkan ekonomi dari sudut-sudut paling sederhana. Dari tangan pedagang kaki lima yang setiap harinya berjuang, hingga anak-anak yang berlarian membawa bendera klub, semua menjadi bagian dari cerita besar yang hanya terjadi setahun sekali ini.

Di tengah riuh sorak penonton, ada doa yang pelan tapi kuat:

Semoga turnamen ini terus ada. Semoga lapangan ini terus ramai. Semoga rezeki terus mengalir bersama suara bola yang bergulir. Di FOT Ke-V, sepak bola bukan hanya pertandingan. Ia adalah denyut nadi yang menghidupkan ekonomi warga.

( M. Safri Yusuf )

Editor : Mr.c

0 Komentar