Festival Delek Were dan Manfaatnya bagi Generasi Muda
Festival Delek Were bukan sekadar pesta rakyat, melainkan wujud nyata dari semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya lokal. Dalam setiap denting tifa, irama tarian tradisional, dan nyanyian rakyat yang menggema di tanah Fagogoru, tersimpan pesan mendalam tentang identitas, gotong royong, dan rasa memiliki terhadap warisan leluhur.
Bagi generasi muda, Festival Delek Were adalah ruang belajar yang hidup. Melalui festival ini, mereka tidak hanya menyaksikan budaya, tetapi juga mengalami dan memaknainya secara langsung. Mereka belajar menghargai perjuangan para pendahulu, mengenal nilai-nilai adat, dan menumbuhkan kebanggaan terhadap jati diri daerah.
Lebih dari itu, festival ini membuka ruang kreativitas dan inovasi. Generasi muda dapat menampilkan karya seni, produk UMKM, hingga ide-ide baru dalam bentuk kegiatan sosial dan ekonomi kreatif yang memperkuat potensi daerah. Dengan demikian, Delek Were menjadi wadah bagi anak muda untuk berkarya, berjejaring, dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat.
Di tengah arus globalisasi yang kian deras, Festival Delek Were mengingatkan kita semua bahwa kemajuan tidak berarti meninggalkan akar budaya. Justru dengan memahami asal-usul dan nilai-nilai lokal, generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat, berkarakter, dan memiliki arah dalam membangun masa depan.
Festival Delek Were bukan hanya perayaan tahunan, tetapi simbol kebangkitan semangat generasi muda Halmahera Tengah generasi yang mencintai budayanya, menghormati sejarahnya, dan siap membawa daerahnya menuju masa depan yang lebih gemilang.
Pembangunan Daerah dalam Perspektif Anak Muda
Pembangunan daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga panggilan bagi setiap generasi muda yang mencintai tanah kelahirannya. Di tengah perubahan zaman yang cepat, anak muda memiliki peran strategis sebagai motor penggerak pembangunan melalui ide, kreativitas, dan semangat inovatif yang mereka miliki.
Dari sudut pandang generasi muda, kontribusi terhadap pembangunan bukan selalu soal jabatan atau kekuasaan, tetapi tentang kemauan untuk berbuat dan berkontribusi sesuai kemampuan. Mulai dari terlibat dalam kegiatan sosial, membangun UMKM lokal, hingga menghadirkan inovasi di bidang teknologi, pendidikan, maupun lingkungan semua itu merupakan bentuk nyata partisipasi dalam membangun daerah.
Anak muda harus menyadari bahwa masa depan daerah ada di tangan mereka. Semangat kritis, kepedulian sosial, dan kecintaan terhadap daerah perlu disalurkan dalam tindakan positif yang membawa manfaat bagi masyarakat luas. Dengan terlibat aktif, mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku perubahan yang mampu menggerakkan pembangunan dari akar rumput.
Lebih dari itu, kontribusi anak muda juga menjadi cermin identitas dan tanggung jawab generasi penerus. Di tengah tantangan globalisasi, mereka perlu menanamkan nilai-nilai lokal, menjaga budaya, dan memadukannya dengan semangat modernitas untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Membangun daerah bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang membangun kesadaran, solidaritas, dan kolaborasi. Ketika anak muda bersatu, berinisiatif, dan berkontribusi, maka daerah akan tumbuh bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara sosial dan moral.
Inilah saatnya generasi muda Halmahera Tengah berdiri tegak sebagai agen perubahan menyalakan harapan, menggerakkan ide, dan berperan aktif dalam membangun masa depan daerah yang maju, berdaya saing, dan berkeadilan.
Oleh : Jusman Sofyan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

0 Komentar